Senin, 02 Mei 2016

Stages Power Meter, The Review (3-end)

Apakah Power Meter Hanya Berguna di Jalan?

Salah satu pertimbangan terbesar saya untuk membeli power meter adalah seringnya saya berlatih dengan indoor trainer dengan ZWIFT. Saya memakai Jet Fluid Pro Trainer dari CycloOps sejak 6 bulan yang lalu mungkin, era pre-ZWIFT dimana saya hanya memakai trainer dan mendengarkan lagu di headphone dan kipas angin demi melawan bosan, setelah itu sejak saya tahu di youtube banyak yang share video real untuk indoor training mulai agak lumayan seru dikit, dikit banget, tapi lumayanlah hehehe..


Saya ingin sekali beli Wahoo Kickr, tetapi saya sadar tidur di sofa atau bahkan di teras itu nyamuknya banyak dan keringetan (baca: dimarahin istri), akhirnya saya tahu diri, cukup dengan apa adanya bagaimana caranya saya bisa mendapatkan hasil power yang akurat, baik di trainer maupun di jalan raya, jawabannya cuma satu, Power Meter. Kalaupun nantinya pingin update beli smart trainer (otomatis berubah resistance karena perbedaan gradien tanjakan di ZWIFT), saya nggak harus beli yang berpower meter, atau bahkan saya atur saja manual resistance berdasarkan gradient yang terlihat (walaupun tidak 100% akurat), minimal dengan budget mepet bisa lumayan dan power yang dibaca oleh ZWIFT akurat, tanpa takut diskualifikasi dari race atau bahkan lebih buruk lagi, membohongi diri sendiri. Seperti kata ahli matematika abad ke-18 Charles Babbage "Errors using inadequate data are much less than those using no data at all".

Ternyata oh ternyata, setelah sekitar 400km training di ZWIFT, power yang dibaca dengan trainer CycloOps Jet Fluid Pro melalui zPower ini overestimate, alias kebesaran atau Power yang dibaca setelah menggunakan power meter Stages ini lebih rendah dari yang dihitung melalui zPower dan karena bacaan power meter ini lebih akurat, maka selama ini saya tertipu hiks hiks.. dari FTP yang dihasilkan dari beberapa FTP test di ZWIFT pakai zPower, saya terhitung sekitar 240 watt, setelah test 2x (FTP test long), hanya antara 210-220 watt, cuma sekitar 20-30 watt sih, tapi tetep saja menipu hehehe...

Bacaan power curve dari FTP Test pertama di ZWIFT

Bacaan power curve dari Wringer Workout di ZWIFT

 Bacaan power curve dari latihan di jalan raya (Laguna Loop)

Data hanyalah data, apabila Anda pecinta data, orang yang suka melihat kemajuan latihan Anda dari waktu ke waktu. Orang yang menghabiskan cukup waktu tidak hanya untuk melakukan latihan, tetapi data selama Anda berlatih dan mau membaca untuk meningkatkan efektifitas latihan, power meter sangat layak untuk dimiliki. Apabila Anda tidak peduli dengan data, yang penting latihan dan menikmati saat berlatih, simpan uang Anda untuk pembelian yang lain, daripada buang - buang waktu. Karena data hanya akan bermakna apabila dilakukan analisa.

Well, apapun itu, seperti semboyan YSCC yang selalu mengajak orang untuk meninggalkan sedentary lifestyle dan selalu bergerak untuk olahraga, dengan hashtag #MoveWithUs , saran saya, lakukan apa yang harus Anda lakukan untuk tetap berolahraga, tetap memotivasi, tetap aktif dan tentunya bersenang-senang dalam melakukannya.

#MoveWithUs #SmileWithUs #DoMoreEpicShit

 
 

dr. Hari Nugroho, SpOG
Instagram @drharinugroho 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar